Skip to main content

HokBen Drive Thru Banjarbaru, Pertama Di Kalimantan

Forum Sineas Banua, Edukasi Perfilman Untuk Banua

        

Forum Sineas Banua (FSB)

        Dulunya saya pikir, film itu bagi warga Kalimantan Selatan hanyalah untuk dinikmati saja, tak perlu dibahas secara serius karena toh tidak ada lawan diskusi yang mumpuni soal ini. Dulunya saya berpikir, Film hanyalah karya anak-anak di kota besar yang biasanya kita sebut kota-kota di Pulau Jawa dimana industri perfilman lebih maju dan banyak anak-anak mudanya yang berkuliah di bidang perfilman. Di Kalimantan Selatan sendiri, ada beberapa sekolah yang membuka jurusan perfilman, tapi mungkin belum semaju yang di Pulau Jawa. Se-underestimate itu saya pada dunia perfilman di Kalimantan selatan dulunya, provinsi dimana kami menyebut tanah ini sebagai Tanah Banua.


        Semua anggapan saya terpatahkan ketika saya mengenal Forum Sineas Banua (FSB) dimana ini adalah komunitas yang mempertemukan film-film dengan penontonnya, penikmatnya, pelaku industrinya, pembuatnya, dan seluruh edukasi tentang film di tanah Banua, ternyata ada komunitasnya.
        Sebelum saya menceritakan betapa menariknya membahas komunitas yang satu ini, saya terlebih dahulu terkagum-kagum pada Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards atau biasanya disebut dengan SIA yang dipersembahkan oleh PT. Astra International Tbk yang berkomitmen terus menghidupkan semangat sumpah pemuda untuk para generasi muda yang memberi manfaat besar bagi masyarakat di seluruh penjuru Nusantara, termasuk di Kalimantan selatan. Ada lima bidang yang secara kontinyu di apresiasi oleh SIA ini yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi. 

Forum Sineas Banua, Edukasi Perfilman Untuk Banua

        Bangga sekali Kalimantan Selatan memiliki komunitas perfilman yang bernama Forum Sineas Banua (FSB) dimana komunitas ini adalah penerima SIA tahun 2018 kategori kelompok, yang saat itu diwakili oleh ketuanya yaitu Zainal Muttaqin. Kehadiran FSB di tanah banua ini, membuat film bagi para warga banua terutama para pemudanya tak lagi kaku untuk dibicarakan. Film yang biasanya hanya dinikmati kali ini bisa dikuliti dan diambil sari-sari edukasinya untuk disharing kepada para penikmatnya.
        Membuat film-film pendek kini tak lagi minder karena forum ini memfasilitasi karya-karya para film enthusiast di Kalimantan selatan terutama di Banjarmasin. Tak lupa pula FSB mengadakan berbagai kegiatan offline untuk diskusi. Salah satunya adalah kegiatan Ngofi, alias Ngobrol Film yang rutin diadakan. Pesertanya pun tak sedikit, sehingga bisa dibilang para pemuda Banjarmasin menyambut antusias adanya forum ini untuk kegiatan mereka. Ya, sejak ada FSB karya film tak lagi milik pemuda tanah Jawa saja, pelan-pelan Kalimantan selatan bisa berkarya di bidang film juga.

Ngobrol Film (Ngofi) program rutin FSB


            Berdirinya FSB sendiri tentu saja membawa misi penting yaitu memberikan literasi di bidang perfilman bagi para film enthusiast, memberikan apresiasi sekaligus menjadi arsip kegiatan perfilman di tanah Banua. Tak heran jika hari ke hari kegiatannya yang awalnya hanya ngofi, kini berkembang menjadi lomba-lomba film pendek, mengundang para sineas muda nasional menjadi pembicara, workshop pembuatan film dan tentu saja apresiasi terhadap film-film pendek lokal karya para sineas muda baru. Bahkan bagi para pelajar yang akademiknya mengambil jurusan perfilman, karya-karya yang terarsip di FSB seringkali dijadikan rujukan untuk tugas atau riset.

Workshop perfilman gratis bersama Garin Nugroho

Festival Literasi FSB


Zainal Muttaqin, Pelopor Berdirinya Forum Sineas Banua (FSB)

        Dilansir dari Instagram Forum Sineas Banua mulai berdiri dan menggaungkan kegiatannya di khalayak dan sosial media sejak tahun 2016. Berdirinya lebih tepatnya pada tanggal 24 Juli 2016. Kini Instagramnya telah memiliki lebih dari 3500 pengikut. Forum ini dipelopori Zainal Muttaqin dan kawan-kawan, lalu Zainal menjadi ketua pertama ketika FSB resmi didirikan. Zainal Muttaqin bersama teman-temannya pada akhirnya mewujudkan kepeduliannya terhadap industri perfilman di tanah banua. Ya, begitulah wujud kepedulian seharusnya, tak hanya sekedar berkata peduli namun lebih kepada mewujudkan kepedulian itu sendiri dalam aksi yang benar-benar nyata.

Zainal Muttaqin, sosok pendiri FSB
sekaligus mentor bagi pelaku perfilman di Banjarmasin



        Zainal sendiri sebenarnya bukan sosok yang memiliki latar belakang edukasi perfilman, namun passionnya di bidang film akhirnya membawanya ke berbagai pelatihan di bidang film dan akhirnya menjadi pengajar di SMK jurusan produksi dan siaran program televisi di SMKN 3 Banjarmasin. Kehadiran Zainal dan teman-teman pendiri FSB, seakan menjadi angin segar bagi pemuda-pemuda banua yang memiliki ketertarikan di dunia film untuk bisa mengeluarkan idenya dan menyalurkan energi positifnya dalam wujud film yang benar-benar film yang bisa di nikmati di layar lebar para penontonnya. Tak heran akhirnya forum ini mendapatkan penghargaan apresiasi dari SIA tahun 2018 tingkat provinsi karena karyanya telah mampu membangkitkan edukasi masyarakat banua di bidang perfilman.


FSB di Tahun 2023

        Forum Sineas Banua hingga 2023 masih berjalan dengan baik, jangkauan kegiatannya makin luas. Kini, Zainal Muttaqin telah menyerahkan kepemimpinannya kepada generasi yang baru. Tapi tujuan utama berdirinya FSB terus dipegang. Karya-karya yang telah masuk ke FSB kini bisa di jadikan literasi dalam bentuk Pustaka FSb dimana pustaka ini berupa tersedianya berbagai judul buku-buku di bidang perfilman, misalnya ensiklopedia film populer, edukasi tentang pembuatan film, kajian film dan lain sebagainya yang di harapkan bisa membantu siapa saja yang membutuhkan literasi ini. Hal ini dirasa penting sekali untuk mendukung ekosistem perfilman di tanah Banua.

     

Munir Shadikin, ketua FSB saat ini
Periode 2021-2023

          Bagi saya yang menjadi salah satu penikmat film, merasakan sekali banyak karya-karya film anak Banua Kalimantan Selatan yang kini bisa di apresiasi, salah satunya karena ada platform yang mendukung dan membuat karya ini bisa berkembang.  Semangat dalam forum inilah yang perlu terus dikembangkan tak hanya sampai awards saja, melainkan hingga menghasilkan karya yang lebih banyak lagi. FSB sendiri selain mengadakan program rutin Ngofi juga sampai saat ini rutin mengadakan kegiatan Layar film Banjar, Aruh Film Kalimantan dan kompetisi video atau film yang bisa melibatkan seluruh anggotanya. 

        Saya sangat berbangga, ketika SIA tak salah menjatuhkan pilihan awardsnya pada Forum ini. saat ini ketika puncak kepemimpinan FSB dipegang oleh Munir Shadikin untuk periode 2021-2023, penghargaan yang diraih tak hanya dari Astra, tapi juga ada penghargaan dari Pemko Banjarmasin. Artinya keberadaan Forum Sineas Banua ini dirasa telah membawa banyak manfaat dan pengaruh bagi kota Banjarmasin. Edukasi perfilman yang dicita-citakan telah sampai manfaatnya untuk Banua kita. Semoga FSB terus menjaga semangatnya untuk hari ini dan masa depan banua kita karena kita adalah bagian dari SATU Indonesia.



 

Comments

  1. Mantap. Bila ada komunitas yang seperti FSB yang dapat memberikan edukasi dari sari film - film yang dibedahnya. Karena kebanyakan penonton film banyak yg tdk mampu memahami pesan edukasi dari film. Sehingga hanya sebagai penonton dgn reaksi kesal berlebihan thd aktor antagonis dalam film.
    Hehehe.

    ReplyDelete
  2. Memang sosok yang layak mendapatkan apresiasi SIA dari Astra. Memberikan edukasi tentang film melalui komunitas.

    ReplyDelete
  3. Hehe awalnya pesimis yaa, tapi ternyata makin ke sini udah menunjukkan karya baik ya? Mungkin nanti kalau Kalimantan udah maju krn ada IKN, makin banyak lagi nih yang show up karya, trus fasilitas buat bikin filmnya makin baik. Ya siapa tahu kan? Soalnya kalau ibu kota di Borneo kemungkinan ya Kalimantan akan disorot, termasuk kalsel, mungkin yaaa :D

    ReplyDelete
  4. Wah, Forum Sineas Banua benar-benar merangkul potensi perfilman di daerah mereka! Edukasi ini pasti akan membawa angin segar dan menciptakan gelombang kreativitas baru. Semoga acara ini menjadi wahana inspirasi bagi para sineas lokal untuk bersinar dan mencerahkan layar perak Banua!

    ReplyDelete
  5. Saya jadi terharu bacanya. Karena tidak ada bioskop di daerah, saya jadi jarang nonton film dan sama sekali tidak tahu kalau ada forum ini. Tetap semangat buat FSB.

    ReplyDelete
  6. Salut sama anak muda Kalimantan Selatan khususnya Munir Shadikin, bisa meraih penghargaan Satu Indonesia Awards. Semoga ke depannya perfilman anak Banua bisa terus berjaya

    ReplyDelete
  7. ternyata penghargaan SIA astra tuh concern juga ke perihal karya seperti ini, saluuut jd bisa makin terwadahi dan kegiatannya makin berkembang. apalagi potensial juga topik2 film maupun calon2 talenta di dalamnya, jadi nggak hanya terpusat di bagian pulau jawa saja

    ReplyDelete
  8. Di Kendal juga sudah ada forum kayak gini mba tapi aku gak ngikuti, di Pekalongan juga beberapa tahun ini baru terbentuk. Mereka tuh luar banget ya para sineas terutama di banua ini bisa jadi inspirasi.

    ReplyDelete
  9. Wah forum sineas banua, udah lama banget juga kenal sama forum ini. Salah satu forum yang keren ya mewadahi buat para anak muda yang tertarik untuk terjun ke dunia perfilman. Semoga komunitas FSB terus berkembang dan semakin banyak peminatnya.

    ReplyDelete
  10. keren yaa forum sineas banua ini bisa mendatangkan para sineas terkenal untuk berbagi ilmu. aku sebenarnya pengen juga nih ikutan acaranya tapi belum terealisasi

    ReplyDelete
  11. baru tahu di banjarmasin ada FSB, apalagi udah dapat penghargaan dari Astra nih yaa. sukses terus untuk FSB semangat untuk membedah film dan menyampaikan hal-hal yang positif

    ReplyDelete
  12. Ya ampun, kemana aja selama ini ternyata ada ya forumnya ini. Ini bakalan seru banget kalo yg se-vibes dan ada forumnya gini sih.

    ReplyDelete
  13. Komunitas menginspirasi dan bisa menjadi tempat yang nyaman untuk berkarya di bidang dunia sinema bersama Forum Sineas Banua (FSB). Dan saat ini, karya film pendek buatan anak neger bisa booming banget karena menyoroti keseharian yang masyarakat Indonesia banget.

    ReplyDelete
  14. Luarbiasa banget ini, ada komunitas sineas yang penuh prestasi di Banjarmasin. Semoga keberadaannya bisa memberikan edukasi dan pemahaman serta menjadi wadah bagi para anak muda di Banjarmasin yang memiliki hobi di dunia film

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

HokBen Drive Thru Banjarbaru, Pertama Di Kalimantan

HokBen Drive thru Banjarbaru telah dibuka Siapa yang tidak kenal HokBen, kuliner bercitarasa Jepang yang sebenarnya berasal dari Indonesia ini sudah buka sejak 1985. Bukan waktu yang sebentar untuk mempertahankan citarasa dan pelayanan untuk semua konsumennya. Kuliner yang dulunya bernama Hoka-Hoka Bento ini, akhirnya buka di Banjarbaru pada 7 Desember 2023 dengan alamat di jl. ahmad yani km.35 kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dalam soft opening ini dilakukan pengguntingan pita sebagai tanda HokBen resmi di buka. Soft opening Hokben Drive thru          Para anggota pers dan blogger lokal Banjarbaru menghadiri soft openingnya yang tentunya ada banyak hal menarik yang bisa diulas di blog ini. Seperti saat opening HokBen di Banjarmasin pada bulan maret lalu, HokBen yang mempunyai tagline "pasti aman pasti halal" menghadirkan bintang tamu untuk edukasi halal. Nah, kali ini yang hadir adalah perwakilan dari Satgas Halal BPJPH, Muhammad Mubarok. Beliau memberikan banyak edukasi

Malam seru di Jakarta Aquarium

Jakarta Aquarium, Aquarium besar di Jakarta   tempat wisata keluarga modern edukatif